FERTILIZER
ALAT
PEMUPUKAN (FERTILIZER)
Pendahuluan
Pemupukan merupakan
usaha memasukkan usaha zat hara ke dalam tanah dengan maksud
memberikan/menambahkan zat tersebut untuk pertumbuhan tanaman agar didapatkan
hasil (produksi) yang diharapkan. Di samping itu pupuk dapat diberikan melalui
batang atau daun sebagai larutan. Pupuk diperlukan apabila tanah sudah miskin
akan zat hara, karena telah lama diusahakan.
Alat/mesin penyebar pupuk mempunyai
bentuk bermacam-macam. Konstruksi dari alat tersebut tergantung dari macam
pupuk yang akan diberikan. Pada prinsipnya, antara jenis alat penanam dan alat
pemupuk terdapat beberapa persamaan dalam prinsip kerja. Persamaannya antara
lain adanya pembuka alur, mekanisme penjatuhan pupuk atau benih, penutup alur
dan tempat pupuk atau benih. Dengan demikian, untuk beberapa jenis alat pemupuk
yang didorong tenaga manusia atau ditarik hewan atau traktor prinsip kerjanya
sama dengan alat penanaman.
Alat pemupukan berdasarkan sumber tenaga
Atas dasar sumber tenaga yang
dipergunakan untuk menggerakkan alat, alat pemupukan dapat dibedakan menjadi 3
golongan, yaitu :
Alat pemupukan ini
merupakan alat dimana tenaga untuk mengoperasikannya berasal dari manusia. Alat
pemupukan ini terbagi kedalam dua jenis yaitu:
a.
Tradisional
Pupuk
sampai ke permukaan tanah dengan cara disebar dengan menggunakan tangan. Untuk
maksud tersebut digunakan pupuk dalam bentuk butiran kering. Pupuk diangkut ke
lapangan dengan menggunakan keranjang atau karung. Sedangkan pada pembenaman
pupuk kandang dengan menggunakan cangkul.
Kapasitas
kerja penyebar pupuk pada tanaman padi adalah 1 orang pria dalam 6 jam untuk 1
hektar, sedangkan pada tanaman jagung atau singkong sekitar 5 orang pria selama
6 jam untuk 1 hektar. Kelemahan cara tradisional antara lain adalah, hanya baik
untuk pupuk padat dan kering, disamping hasil sebarannya yang kurang seragam.
b.
Semi Mekanis
Alat penyebar semi mekanis biasanya
dipergunakan untuk menyebarkan pupuk
butiran. Sebagai sumber tenaganya adalah manusia, dengan mendorong alat melalui
tangkai pengendali. Pergerakan peralatan pengeluaran pupuk diatur oleh
perputaran roda melalui rantai transmisi dan gigi atau belt. Dalam operasinya
alat ini dikaitkan dengan alat tanam.
Alat penyebar
pupuk semi mekanis dapat menyebar pupuk sebanyak 100 kg sampai 1.400 kg setiap
hektar dengan jarak alur 30 cm. Kapasitas dari corong pemasukan (Hopper)
antara 14 kg sampai 30 kg. Hasil pengujian yang dilakukan di beberapa daerah
transmigrasi didapatkan kapasitas pemupukan antara 12 sampai 13 jam setiap
hektar pada lahan kering, dan 15 jam sampai 16 jam setiap hektar pada lahan
sawah. Alat tersebut buatan IRRI, dan alat dengan jenis yang sama telah
diproduksi Tegal-Jawa Tengah.
Keterangan
gambar:
1. Hopper
(corong pemasukan) berfungsi untuk menyalurkan pupuk tanah
2. Penutup
hopper berfungsi untuk menutup corong agar pupuk tidak tumpah
3. Roda
penggerak berfungsi untuk memudahkan jalannya alat dan sebagai sumber tenaga
pemutar bagian ”pengatur” jatuhnya pupuk.
4. Pembuka
alur berfungsi berguna untuk membuka tanah yang akan ditempati pupuk.
5. Penutup
alur berfungsi untuk menimbun pupuk yang telah disebar.
6. Tangkai
pengendali berfungsi untuk mengendalikan alat agar jalannya lurus.
7. Pengatur
besar lubang outlet berfungsi berguna untuk menentukan jumlah pupuk yang
dikeluarkan/dijatuhkan ke atas tanah.
8. Pupuk
9. Roll
penjatuhan pupuk berfungsi untuk mengaduk pupuk agar keluar pada lubang outlet.
Alat
pemupukan semi mekanis lainnya yaitu alat penyemprot (Sprayer) yang
digunakan khusus untuk jenis pupuk cair. Pada dasarnya penyemprot yang umum
digunakan di kalangan pertanian adalah “Penyemprot tipe gendong”
dan pengabut bermotor Tipe Gendong.
Komponen
Utama
1.
Tangki
Tangki yang populer digunakan memiliki dua bentuk.
Pertama yaitu bentuk bulat panjang atau silinder yang sering digunakan untuk
penyemprot otomatis. Kedua yaitu berbentuk bulat pipih (penampang melintang),
berbentuk elips, dan bagian belakang disesuaikan dengan lekuk punggung.
Penyemprot semi otomatis menggunakan tangki bentuk pipih ini. Terbuat dari
bahan logam campuran (perunggu), pelat baja, atau bahan-bahan sintetis
(plastik). Tebalnya berkisar antara 0,6 mm, kecuali yang terbuat dari bahan
plastik dapat lebih tebal.
Komponen-komponen
penting lainnya yang terdapat pada unit tangki antara lain tali atau sabuk
penyandang, lubang penguras yang terdapat pada bagian dasar tangki, adanya
lubang ini dapat menjamin kebersihan bagian dalam/dasar tangki terhadap kemungkinan
pengendapan kotoran atau obat yang dapat merusak tangki.
2.
Pompa
Unit
pompa merupakan komponen yang terpenting dari penyemprot gendong. Pompa
merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari
suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair tersebut contohnya adalah air,
oli atau minyak pelumas, serta fluida lainnya yang tak mampu mampat.
3.
Slang,
Panjang slang rata-rata 1 meter. Salah satu
ujung diberi mur penguat yang ditautkan pada pipa (keran utama) tangki, sedang
ujung lainnya terpaut pada pegangan (handle) lengkap dengan keran
semprot.
4.
Laras Penyembur
Panjang
laras penyembur rata-rata 45-50 cm. Laras penyembur berfungsi untuk tempat
cairan atau uap lewat dan menuju nozzle.
Selain itu laras penyembur berfungsi juga untuk menjangkau tempat yang sulit
dijangkau pada saat pemupukan. Laras penyembur terbuat dari logam campuran.
Meski sudah ada yang diberi lapisan krum diluar agar tidak berkarat dan
menarik.
5.
Nozzle
(Kepala penyemprot)
Nozzle merupakan
tempat keluarnya cairan atau uap pupuk untuk diberikan pada tanaman. Secara
umum dikenal bermacam ragam kepala nozzle,
tetapi yang umum yang terdapat pada alat penyemprot gendong antara lain :
a.
Jenis tunggal
b. Jenis ganda
Prinsip kerja
penyemprot tipe gendong
Prinsip kerja alat penyemprot
handsprayer adalah memecah cairan menjadi butiran partikel halus yang
menyerupai kabut. Dengan bentuk dan ukuran yang halus ini maka pemakaian
pestisida akan efektif dan merata ke seluruh permukaan daun atau tajuk tanaman.
Untuk memperoleh butiran halus, biasanya dilakukan dengan menggunakan proses
pembentukan partikel dengan menggunakan tekanan (hydraulic atomization), yakni cairan di dalam tangki dipompa
sehingga mempunyai tekanan yang tinggi, dan akhirnya mengalir melalui selang
karet menuju ke alat pengabut. Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir
melalui celah yang sempit dari alat pengabut, sehingga cairan akan pecah
menjadi partikel-partikel yang sangat halus.
Berdasarkan prinsip
kerjanya, pengabut bermotor dibagi menjadi pengabut bermotor dengan
perlengkapan pompa mekanis dan pengabut bermotor dengan sistem tekanan udara.
Prinsip kerja pengabut bermotor dengan sistem pompa memiliki pompa sentrifugal
kecil, cairan yang disalurkan melalui slang ke ujung laras pengembus sedikit
lebih besar. Alat pengatur tekanannya berupa sekrup pengatur, dan pipa
pelimpahan menyalurkan kembali kelebihan cairan ke dalam tangki.
Pada saat ini, pengabut
bermotor tipe gendong model ini dianggap
kurang praktis. Disamping bobot keseluruhan mesin jauh lebih berat, penggantian
mesin pengembus dari cairan ke
pengabutan pun pelayanannya kurang praktis, yaitu dengan mengganti unit tangki,
pompa, dan perlengkapannya.
Pengabut bermotor dengan sistem tekanan
udara mempunyai konstruksi yang jauh lebih praktis, bobot yang sangat ringan,
dan pelayanan untuk pergantian sebagian kecil perlengkapan untuk fungsi
pengabutan yang sangat sederhana dan memerlukan waktu yang sangat pendek.
Bagian-bagian mist
duster/mist blower berdasarkan sistem/prinsip kerjanya, yaitu pengabut
bermotor dibagi menjadi:
a. Pengabut
bermotor dengan menggunakan perlengkapan pompa (mist pompa) agitasi
mekanis.
b. Pengabut
tak bermotor dengan sistem tekanan udara (air fissure) agitasi udara
Pupuk
padatan banyak dipergunakan pada
peralatan yang ditarik oleh hewan. Pada alat penyebar pupuk butiran bisanya
dilengkapi roda 2 buah, sedangkan pada alat penyebar pupuk kandang beroda 4.
Pergerakan alat dari alat penyebar pupuk tersebut berasal dari perputaran roda.
Dalam operasinya,
biasanya alat dikaitkan dengan alat penanam benih. Untuk menyebarkan pupuk,
alat dapat dikendalikan oleh 2 atau 1 orang. Pada alat yang memerlukan 2 orang,
masing-masing orang mengawasi pengeluaran jalannya pupuk dan jalannya ternak
atau alat. Lebar dari alat penyebar pupuk ini mencapai 2.50 m, sedangkan
beratnya dapat mencapai 110 kg.
Keterangan:
a. Tangkai
kendali
b. Tempat
Pupuk
c. Tempat
benih
d. Roda
penggerak sekaligus pembuat alur
e. Penutup
alur
f. Saluran
pupuk
g.
Roda penggerak
Alat pemupukan yang
digerakkan traktor mempunyai bentuk bermcammacam, dan tergolong peratan
mekanis. Atas dasar pupuk yang dipergunakan, maka mesin dapat digolongkan
menjadi 3, yaitu :
Cara
penempatan dan pemberian pupuk sangat erat hubungannya dengan tanaman yang
diusahakan. Pupuk kandang merupakan salah satu hasil sampingan pertanian yang
banyak bermanfaat. Penyebaran yang seragam dan halus dapat dilakukan dengan
alat penyebar pupuk.
Mesin dapat digunakan untuk menyebarkan pupuk
organik di lahan sawah/ lahan kering. Digerakkan oleh traktor roda dua
berkekuatan 8 HP. Dapat menyebarkan pupuk dengan merata, dengan kapasitas kerja
0,3 Ha/jam atau 3,33 jam/Ha. Fungsi alat ini membawa pupuk kandang ke lapang,
menghancurkan dan menyebarkannya diatas tanah secara seragam. Penyebaran
biasanya dilakukan sebelum pengolahan tanah pertama. Dengan pengolahan tanah
pupuk diharapkan bercampur dengan tanah.
Bagian-bagian manure spreader sebagai berikut:
Rangka berguna untuk menahan
beban, dikarenakan pada umumnya pupuk organic sangat berat sehinga diperlukan
kerangka yang kuat.
1.
Conveyor device berguna untuk menggerakkan manure
spreader, dan mengangkat pupuk organik ke kotak.
2.
Upper beater dan lower beater berguna untuk
menghancurkan pupuk kandang menjadi butiran yang lebih halus.
3.
Wide spread device berguna untuk menebar pupuk yang sudah halus kepada ke bagian kiri dan
kanan Permukaan tanah.
4.
Beater device berguna untuk penyalur tenaga dari roda ke as
5.
Box berguna untuk tempat sediaan pupuk yang akan ditebar
7.
Alat penyebar pupuk dapat dibedakan
menjadi :
a. Drop
Tipe Distributor
Alat
ini biasnya digandengkan dengan traktor secara mounted, corong pemasukannya
mempunyai satu set lubang pengeluaran pada bagian bawah. Lubang-lubang tersebut
dikontrol malalui lubang penggerak. Kapasitas pengeluaran pupuk biasanya antara
454 sampai 908 kg dengan lebar pengeluaran antara 2,44 sampai 3,66 m. Sumbu
pemasukan dikendalikan oleh roda, dan kecepatan sumbu dipengaruhi pengeluaran
pupuk.
b. Spin
spreader
Alat
ini mempunyai piringan untuk penyebaran pupuk. Pupuk diatur diatas piringan
oleh rantai penahan melalui dasar corong pemasukan. Kecepatan pengeluaran pupuk
tergantung dari kecepatan pemasukan pupuk, lebar penyebaran dan kecepatan alat.
Pola penyebaran dipengaruhi oleh perputaran piringan. Kapasitas corong
pemasukan dapat mencapai 10 ton, dengan sebaran dapat mencapai 18,29 m.
Alat penyebar pupuk cair salah satunya yaitu Overum
Fertilizer spreader. Alat ini juga digandengkan dengan
traktor yang memiliki tangki penampung pupuk cair. Pupuk cairnya disalurkan
melalui pipa panjang yang memiliki lubang outlet pengabut sehingga pupuk yang
disemprotkan keluar dalam bentuk kabut. Alat ini digunakan untuk memupuk lahan
dalam skala besar.
Prinsip kerja alat penyemprot ini adalah memecah
cairan menjadi butiran partikel halus yang menyerupai kabut. Dengan bentuk dan
ukuran yang halus ini maka pemakaian bahan cair akan efektif dan merata ke
seluruh permukaan daun.
Bagian bagian sprayer :
1.
Tabung / tanki
2.
Pompa
3.
Pipa penyalur
4.
Klep pengatur
semprotan
5.
Nozzle
Duster adalah alat penghembus bahan berbentuk tepung atau butiran halus.
Alat ini memiliki konstruksi yang lebih sederhana dibandingkan alat penyemprot
cairan (sprayer) dan bagian-bagian yang bergerak lebih sedikit.
Alat ini terdiri dari bagian-bagian : nozzle,
kotak bahan (tepung), penghembus dan ujung penghembus. Jenis-jenis duster :
1. Hand duster
Hand
duster dalam
penggunaannya cukup dipegang dengan tangan. Alat ini digolongkan dalam :
- Hand duster dengan penghembus plunger
- Hand duster dengan penghembus bellow
- Hand duster dengan penghembus blower
Ketiga macam alat ini hanya berbeda dalam alat
penghembusnya. Penggunaannya terbatas pada areal kecil.
2.
Knapsack
duster
Terdiri dari dua
tipe : tipe bellow dan tipe blower. Tipe bellow pada prinsipnya sejenis alat pengehembus mirip alat musik
akordeon. Tipe blower adalah dengan
aliran udara yang diputar dengan tangan.
Knapsack
duster ini di pergunakan
dengan cara digendong, yaitu satu tangan mengarahkan nozzle ke objek yang dituju dan tangan satunya menggerakkan tangkai
pengehembus.
3. Traction duster
Traction
duster atau duster beroda. Penghembus digerakkan
oleh roda dan dapat menggunakan 2-4 nozzle.
Jenis duster yang ditarik oleh traktor dapat menggunakan lebih banyak nozzle sehingga sekali jalan dapat
menghembuskan bahan untuk beberapa baris tanaman. Alat penghembusnya biasanya
menggunakan blower.
Jenis duster
ini umumnya berukuran besar. Penghembusnya digerakkan oleh motor khusus atau
dapat juga melalui sumbu PTO traktor. Alat ini sesuai untuk ukuran areal yang
luas dengan tanaman berbentuk pohon yang tinggi. Power duster ada juga yang
berukuran kecil dan biasanya digunakan
dengan cara digendong.
5. Aerial
duster
Menghembuskan bahan dengan pesawat udara.
Metering Device
Jenis-jenis alat metering device atau alat pembagi pupuk
agar jumlah pupuk yang dikeluarkan seragam adalah sebagai berikut :
1. Roda bintang (star wheel feed)
Pupuk yang akan di distrubusikan ditampatkan
diantara roda-roda bintang kemudian jatuh kedalam tabung pengeluaran secara
gravitasi. Sebelum bahan masuk kedalam tabung pengeluaran bahan terlebiuh
dahulu dipotong olrh pintu pengeluaran. Kapasitas pengeluaran diatur dengan
mengatur tinggi rendahnya lubang pemasukan diatas roda bintang.
2.
Piringan
berputar (rotating bottom)
Penjatah piringan berputar dapat digunakan untuk
pemupukan dalam beberapa barisan. Banyaknya pupuk yang dikeluarkan dapat diatur
dengan mengatur lubang pengeluaran.
3.
Ulir
(auger)
Penjatah jenis ini
dibagi menjadi 2, yaitu penjatah ulir longgar dan rapat.
4.
Rotor
bercelah
Roda
penjatah dipasangkan pada jarak yang diperlukan sepanjang hopper dan diputar sepanjang poros segiempat. Lebar rotor berkisar
6-32 mm digunakan untuk untuk pemberian dosis yang berbeda. Laju pengeluaran
pupuk diatur dengan kecepatan putar porosnya.
5.
Sabuk
berputar (belt type)
Jenis ini digunakan untuk pupuk dalam jumlah besar.
Bahan sabuk terbuat dari kawat atau kain berkaret. Pengeluarannya dapat dipisah
kedalam 2 atau lebih aliran pengeluaran atau sesuai kebutuhan.
6.
Rol
beralur (fluted roll)
Tipe ini terdiri dari sebuah rotor bersudut dan
rotor beralur diatas pintu pengeluaran yang dapat diatur dan rotor tersebut
diatur oleh roda penggerak. Bagian hopper memiliki 2 atau 4 pintu pengeluaran
yang dapat digunakan secara terpisah atau tergabung. Rotor cukup rapat dengan
dasar hopper sehingga menghasilkan penutupan otomatis keteika rotor tidak
berputar.
7.
Aliran
gravitasi (gravity flow)
Penjatah diatur dengan menyetel ukuran lubang
pengeluaran. Sebuah agiator memecah gumpalan dan menggerakkan bahan menuju
lubang pengeluaran. Penjatahan tipe gravitasi sensitive terhadap kecepatan
majunya.
Daftar pustaka
Anonim 1., 2012. Alat Pemupuk Teh Semi
Mekanis. ://sandy9347. blogspot. co.id /2012 /11/
alat-pemupuk-teh-semi-mekanis-alat-ini.html.
Diakses pada tanggal 16 april 2018.
Anonim 2., 2013. Pemupukan Tanaman. http://
stockisthcs. blogspot. co.id/ 2013_08_
01_
dan-bubuk. Diakses
pada tanggal 16 april 2018
Comments
Post a Comment